Selasa, 30 Desember 2008

BERBURU MADU DI PERKEBUNAN RANDU


Lebah sedang mencari pollen Bunga Randu (Ceiba pentandra)

Randu mau berbunga, maka berbunga pulalah hati kami para peternak lebah madu. Musim paceklik telah pergi dan musim madu telah tiba, artinya hutang kami akan terlunasi dan kami berharap keuntungan tahun ini akan melimpah. Begitu besarnya arti bunga randu bagi kami, sungguh sangat besar. Sekitar 60 -80% madu yang kami hasilkan adalah madu randu, selebihnya terbagi menjadi dua atau tiga jenis madu. Artinya jika di musim randu kami gagal maka tinggal menghitung saja apa yang harus kami lakukan HUTANG atau JUAL LEBAH.
Pada saat musim bunga randu, semua peternak berkumpul di sentra-sentra perkebunan randu. Pada saat ini sangat mudah untuk menemukan semua peternak yang ada, karena lokasi perkebunan randu sudah jelas dan biasanya peternak mempunyai lokasi yang selalu ditempati tiap tahun. Jadi pada saat ini kami akan berkumpul bersama seperti saudara karena sama-sama jauh dari keluarga, sama-sama di perantauan. Kami juga akan saling membantu pada saat panen madu, karena tidak semua orang bisa diajak panen (karena takut disengat), tetapi kalau teman-teman sesama peternak sangat mudah diajak saling membantu.
Mengapa musim bunga randu sangat penting bagi kami para peternak ? ada beberapa alasan :
  1. Randu adalah musim madu yang pertama kali datang, sehingga kami seakan lepas dari beban yang kami tanggung selama musim paceklik. Kami seperti mengalami HABIS GELAP TERBITLAH TERANG..!! 
  2.  Randu adalah tanaman yang menghasilkan nektar dan tepung sari pada saat yang bersamaan dan dalam jumlah yang berlimpah. Sehingga pada saat ini lebah kami akan sehat, koloni akan semakin kuat dan tentunya panen madu dalam jumlah berlimpah. 
  3. Lebah di musim randu seperti SULAPAN, lebah yang semula jelek akan menjadi bagus dalam waktu yang singkat. 
  4. Tiap tahun harga madu randu selalu baik dan cenderung terjadi peningkatan. 
  5. Madu Randu adalah madu standart. Artinya : semua orang suka dan tidak mengalami gejala pengkristalan meskipun disimpan dalam refrigerator selama satu tahun (pengalaman saya pribadi).

 KUNCI SUKSES BERBURU MADU DI MUSIM RANDU

Tidak semua peternak sukses ketika musim randu dan tidak sedikit yang berhasil. Peternak yang sama tidak akan mengalami nasib yang sama setiap tahunnya, tetapi tidak sedikit yang setiap tahunnya selalu suksek. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan menghasilkan madu dalam jumlah berlimpah :

- KOLONI
 Ketika mengawali musim madu randu, koloni harus kita persiapkan sebaik mungkin. Semakin kuat koloni yang kita persiapkan akan semakin baik. Madu randu akan mengalami masa awal, puncak dan penurunan. Koloni lebah harus pada kondisi puncak ketika bunga randu pada kondisi puncak pula. Apabila kita masuk musim randu dengan lebah yang kurang bagus maka kita akan melewatkan masa puncak buga, karena lebah kita akan mengembangkan koloninya dan akan mencapai puncak perkembangan ketika musim randu telah habis. Berbeda kalau kita masuk dalam keadaan koloni kuat, dua minggu kemudian koloni akan mencapai puncak bersamaan dengan bunga randu raya, sehingga kita panen madu dalam jumlah berlimpah.

- RATU LEBAH
 Sebelum masuk musim randu kita harus menyeleksi semua ratu yang kita punya dan menggantinya dengan yang baru apabila tidak sesuai dengan kriteria yang kita harapkan, biasanya kita sebut requeening. Setiap harinya ratu akan bertelur kurang lebih 1.500 butir, apabila ratu telah tua akan bertelur kurang dari jumlah tersebut. Sehingga tidak akan bisa mencapai koloni puncak pada saat yang diperlukan. Jadi kita usahakan ratu dalam keadaan muda dan sehat (kaki tidak pincang, sayap utuh dan semok). Untuk manajemen ratu yang berikutnya harus kita perhatikan masalah inbreeding, tetapi untuk pemula hal ini tidak terlalu merisaukan.

- LOKASI
 Pemilihan lokasi sangat menentukan kesuksesan dalam menghasilkan madu. Lokasi harus dekat dengan perkebunan, dan randu yang kita harapkan harus dalam keadaan sehat, pembungaan bagus. Dalam satu lokasi tidak boleh terlalu banyak lebah yang masuk, semakin sedikit lebah akan semakin bagus. Dalam satu areal perkebunan kita harus sangat memperhitungkan masalah kemampuan areal, jika hanya mampu untuk 200 kotak maka kita tidak boleh mengisi lebih dari jumlah tersebut. Ada juga lokasi yang mampu menampung 5.000 kotak, sehingga peternak dari berbagai daerah dapat berkumpul dan sama-sama panen raya. Masalah yang harus kita perhatikan adalah rampokan (robbing)  yang akan terjadi ketika musim bunga mulai habis. Kalau kita berkumpul dalam jumlah koloni besar, maka rampokan (robbing) akan dengan mudah terjadi. 

- KETEPATAN MASUK DAN KELUAR
 Kita harus masuk pada saat yang tepat, yaitu ketika randu mulai berbunga. Kadang karena masalah keahlian peternak masuk terlalu dini sehingga masih belum ada nektar yang keluar. Hal ini akan berbahaya bagi lebah karena lebah akan kekurangan madu dan tepung sari. Lebah akan susut, madu yang kita harapkan juga akan berkurang karena masalah ini. Kita juga jangan terlambat masuk karena keterlambatan 3 atau 4 hari akan sangat mempengaruhi produksi dan kekuatan koloni untuk masa selanjutnya. Jadi masuk harus pada  saat yang tepat. Begitu juga keluar dari perkebunan jangan sampai terlambat, karena lebah akan kekurangan madu dan tepung sari. Belum juga kemungkinan terjadi rampokan oleh lebah dari koloni lain.
Satu bulan setelah masuk musim randu, maka bunga randu akan segera habis. Sudah saatnya kita survay lagi, biasanya saya sendiri masuk randu jawa tengah terlebih dahulu karena randu jawa tengah berbunga lebih dahulu. Setelah panen dua kali baru pindah ke Jawa Timur. Pada waktu hampir panen kedua kita sudah harus mempersiapkan lokasi yang akan kita tempati selajutnya, biasanya di Jawa Timur, jadi segera setelah panen kita siapkan untuk pindahan. Satu hari setelah panen kita segera pindah, dengan harapan tidak ketinggalan bunga randu Jawa Timur. Sampai saat ini panen madu randu Jawa Timur lebih baik dari panen madu randu jawa tengah baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Pada saat ini peternak dari Jawa Tengah berbondong-bondong pindah ke Jawa Timur, pada malam yang sama biasanya kita akan bertemu dengan 10 sampai 15 truk rombongan peternak yang pindah. Daerah Jawa timur yang biasa ditempati mulai dari Pasuruan di Kecamatan Kejayan, Pasrepan, Purwosari, Sukorejo, Pandaan, sampai Probolinggo. Hampir semua tempat yang terdapat perkebunan randu baik milik rakyat maupun perkebunan akan ditempati oleh lebah. Biasanya dari tahun ke tahun peternak akan menempati lahan yang sama. Jadi di lokasi akan sering kita jumpai kata-kata “Lokasinya siapa?”, karena terlalu seringnya peternak yang sama di tempat yang sama. Akan sangat mudah sekali menemukan seorang peternak lebah pada saat ini, karena kami mengenal satu sama lain dengan amat baiknya. Apalagi peternak dengan kepemilikan lebih dari 200 kotak, akan sangat mudah untuk dikenal. Sampai-sampai kita hafal dengan warna kotak masing-masing peternak, karena mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Dua belas hari setelah pindah madu dalam sarang akan terlihat berlimpah, ditandai dengan adanya warna putih pada sisiran. Kini saatnya panen madu randu.
PANEN

Semua peternak akan sangat senang mendengar kata panen, meskipun pekerjaannya akan sangat menguras tenaga. Kita harus bangun jam 5 pagi mulai mempersiapkan peralatan, yang bertugas memasak juga harus mulai menyalakan kompornya. Bererapa peralatan panen madu sebagai berikut :
1.       ekstraktor
2.       pisau
3.       sikat
4.       pengasap
5.       pengungkit
6.       ember/timba
7.       blung
8.       masker
untuk panen madu kita memerlukan banyak orang karena banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan. Ada beberapa bagian pekerjaan untuk panen madu, yaitu :
1.   ngentrek
saya belum menemukan bahasa Indonesia yang tepat untuk pekerjaan ini, di lokasi kami biasanya menyebut demikian karena mereka bertugas ngentrek  yaitu mengambil sisiran dari kotak lebah kemudian mengguncangnya sehingga lebah terjatuh lalu membersihkan lebah yang tersisa dengan sikat.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh orang yang mengerti lebah karena sangat rawan dengan keamanan lebah itu sendiri dan tidak takut lebah alias tahan sengat karena setidaknya akan merasakan tidak kurang dari 10 sengatan tiap panen.
2.   pembawa sisiran
setelah sisiran terpisah dari lebah, sisiran harus segera dibawa ke tempat ekstraktor dan inilah tugas pembawa sisiran.
3.   tukang seset
bertugas menseleksi sisiran yang akan dimasukkan ke ekstraktor, apakah masih dalam keadaan tertutup malam atau terbuka. Kalau tertutup harus dibuka menggunakan pisau (seset), kalau terbuka maka bisa langsung masuk ekstraktor.
4.   tukang ekstraktor
setelah diseleksi oleh tukang seset sisiran dimasukkan ekstraktor dan diputar menggunakan tangan, ada juga yang menggunakan kaki. Putaran ekstrak tidak boleh terlalu pelan karena madu tidak akan keluar semuanya dan juga tidak boleh terlalu keras karena dapat menyebabkan kematian larva lebah. Setelah dianggap bersih sisiran dikeluarkan dari ekstrak dan bibawa oleh pembawa sisiran ke kotak semula.
5.   beres-beres
bertugas mengembalikan sisiran ke kotak semula.


1 komentar:

PEMBUATAN RATU LEBAH MADU

(Bagian 1) Sebelum kita membicarakan tentang pembuatan Ratu Lebah Madu, ada baiknya kita mengenal Sang Ratu terlebih dahulu. Mengapa d...